Pikiran Sempit

Hummm..Kemarin,,pagi hari tanggal 17 Juli 2009 Jakarta di guncang Bom yang meledakkan Hotel Ritz-Carlton dan JW Marriot..



Walaupun saya orang awam,,jujur saya ngerasa apa yang ada di benak pelaku pemboman ini..?


Kesenangan kah..?Kedamaian kah..?atau bahkan sesuatu yang telah terpatri dalam hati pelaku..?

Bukankah dengan KEDAMAIAN segala sesuatunya menjadi lebih nyaman..?

Dengan adanya kejadian ini, Indonesia mau tidak mau,,suka tidak suka,,akan memberi efek yang negatif.. Dimulai dari gagalnya Team MU (Manchester United) bertanding di Jakarta melawan Indonesian-All Star,, hingga ke dampak Ekonomi negara Indonesia selanjutnya..

Entah tahun kapan lagi Klub TOP eropa mau singgah ke Indonesia, kalau Indonesia seperti ini terus. Ketika harapan sudah mulai menyeruak, tidak seharusnya dikacaukan dengan dengan hal yang seperti ini. Mudah-mudahan pelaku pemboman ini mendapat pemikiran yang jernih sehingga tidak tercipta pikiran sempit yang memporak-porandakan planning yang telah di buat.

Mudah-mudahan Indonesia kedepannya menjadi negara yang aman, damai, maju dan sejahtera..Amien

Serba Kebablasan

Barusan, saya membaca berita bola di okezone.com yang memuat pernyatan presiden Klub Real Madrid (Vicente Boluda) tentang pertemuan teamnya dengan Liverpool di Liga Champions Kamis esok. Vicente Boluda optimis teamnya bakal mengalahkan Liverpool. Adalah sesuatu hal yang wajar apabila individu memiliki rasa optimisme dalam dirinya. Namun, yang menjadi permasalahan bagi saya adalah pernyataan selanjutnya dari Boluda yang menyatakan

"Pertandingan melawan Liverpool akan sangat seru, karena kami akan membantai mereka dengan 3-0. Di leg kedua, mereka akan memberi perlawanan yang cukup sengit dan mencetak gol, tapi kami tetap jadi pemenang, skor 1-2 rasanya masih realistis," Okezone.com

sebuah Hayalan Kebablasan..

Hehe.. Kadang dunia ini secara umumnya dan Indonesia secara khususnya mengarah pada yang sifatnya kebablasan. Di segala bidang semuanya seperti sudah kebablasan. Pada bulan februari ini, kita banyak disuguhin berita tentang Demo anarkis Protap (Provinsi Tapanuli) di Medan, kemudian fenomena dukun cilik Ponari di Jombang (Jawa Timur) dilanjutkan rencana PSSI menggelar Piala Dunia 2022 di Indonesia.

Banyak yang bilang bahwa demokrasi Indonesia sudah kebablasan. Bukti teranyar yaitu demo pembentukan Protap di kantor DPRD Medan harus dibayar mahal disebabkan tewasnya ketua DPRD Sumut Abdul Aziz Angkat. Ketua DPRD Sumut ini di"ramai-ramai"kan massa sehingga merenggut nyawanya. Demokrasi apa ini..? Sudah sepantasnya kita menyebutkan "demokrasi kebablasan".

Dukun cilik ponari di Jombang juga tak luput dari perhatian masyarakat. Bagaimana tidak, dengan "batu" yang di anggap puluhan ribu orang bahwa memiliki kekuatan supranatural dapat menyembuhkan segala macam penyakit dengan cara meminum air yang telah dicelupkan batu milik ponari tersebut. Whats wrong with this? Bagi saya pribadi, ini sudah termasuk Logika Kebablasan. Pola berpikir masyarakat dikalahkan dengan sebuah "batu". Logika yang tidak dapat saya terjemahkan.

Rencana PSSI menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah sesuatu hal yang sedikit nyeleneh bagi saya pribadi. Kondisi Liga yang masih carut marut, kelayakan Stadion penggelar venue pertandingan dipertanyakan, tawuran antar pemain, tawuran antar penonton, Komdis (Komisi Disiplin) versus Komding (Komisi Banding), dan masih banyak hal yang perlu diperbaiki di dalam institusi ini. Sebuah Pikiran Kebablasan.

Mungkin tulisan saya ini juga kebablasan? Hanya anda yang mengetahuinya..

Air Terjun Ajaib

Ketika lagi berselancar di dunia maya neh, saya nemuin sesuatu yang sangat janggal bahkan boleh dikatakan ajaib menurut saya pribadi. Bagaimana tidak, Air terjun dapat di kreasikan sedemikian rupa sehingga air terjun tersebut dapat menampilkan gambar, lambang ataupun tulisan selayaknya sebuah gambar animasi. Video ini saya saksikan di situs otakku.com situs tentang teknologi terbaru di Dunia.

"Amazing", hanya itulah yang bisa saya ucapkan sesaat setelah menonton video air terjun ajaib tersebut. Mungkin, anda biasa menyaksikan air terjun yang ada di Mall atau tempat perbelanjaan modern, tetapi yang ada di Canal City di Hanaka (Jepang) ini pasti dapat membuat anda terkagum-kagum. Tidak percaya? Saksikan aja dech video di bawah ini





Bagaimana pendapat anda setelah melihat video di atas? Saya sendiri tidak dapat memikirkan dan menjelaskan secara logis bagaimana cara pembuatan air terjun tersebut. Kalau anda punya pemaparan yang logis mengenai air terjun ini, harap saya diberitahu ya.. :D

Salut memang kepada masyarakat Jepang. Pemikiran teknologi handal tidak dapat dipisahkan dari negara Sakura ini. Mungkin ini terkait dengan berita yang saya baca beberapa hari yang lalu yakni sebuah perusahaan asing di Jepang melakukan pemotongan waktu kerja kepada para karyawannya agar dapat diberi keluangan waktu bercengkrama bersama istri/suami dengan maksud pasangan tersebut menghasilkan keturunan. Di Jepang, masyarakatnya terkenal dengan Workaholic sehingga tidak sempat memikirkan dan "melakukan" untuk membuat keturunan. Eh, gak nyambung yak..? Yang pasti, tentang air terjun tadi salute begete dech.

Pendidikan Kekerasan

Hmm,, apakah sudah terlalu parahkah dunia pendidikan yang ada di Indonesia? Dua hari niy kita bisa melihat bagaimana pemberitaan di media pertelevisian tentang kekerasan yang terjadi di Sekolah. Dimulai dari adu jotos siswi sekolah di NTT/Nusa Tenggara Timur yang mana teman-teman siswa nya hanya menonton pertarungan tersebut bak seorang wasit, kemudian terjadi lagi di Timika (Papua) bahkan ini lebih parah, guru kedua siswi tersebut yang menjadi wasit. Gawat...!!!!

Dan, tadi sore saya menyaksikan berita si stasiun tv swasta menayangkan kekerasan yang dilakukan senior polisi terhadap juniornya di Palu. Seperti tidak ingin kehilangan popularitas, di Ambon juga terjadi tindakan kekerasan yang dilakukan atasan TNI (Tentara Nasional Indonesia) terhadap bawahannya.

Bukannya saya bermaksud sok tau atau dikatakan ikut-ikutan menulis tentang hal ini. Namun, menurut saya pribadi, citra kekerasan yang timbul di sekolah itu bermakna sangat banyak kedepannya untuk kita. Dari hal ini, kita dapat mengetahui bagaimana bobroknya pendidikan di Indonesia ini. Dimulai dari kontroversi UAN (Ujian Akhir Nasional) kemudian UU BHP (Badan Hukum Pendidikan) yang memuat pasal-pasal yang bertentangan dengan masyarakat banyak sampai dengan kekerasan di sekolah baru-baru ini.

Jadi, saya kembali menimbulkan pertanyaan, Apa sebenarnya yang salah dalam dunia pendidikan kita? Sistemnya kah? Aparaturnya kah? Siswanya kah? Atau memang seperti ucapan teman saya "itu ibarat lingkaran setan" dimana tidak akan menemui jawaban akhir disebabkan segala sesuatu yang berhubungan pendidikan tersebut sudah salah dari semula? Secara simultan, saya hanya bisa berharap untuk kedepannya pendidikan di Indonesia ini dapat memberikan signifikansi dalam prestasi positif bukannya prestasi negatif. Amin

Harga Blog Anda dan Cek Umur Domain

Humm, dunia maya. Sebuah penyebutan lain dari internet. Kadang saya ngerasa ada-ada saja yang di dunia maya neh. Salah satunya, sebuah situs yang isinya memberi kadar harga dari sebuah blog yang kita miliki. Kalau gak percaya kunjungi aja dech situs ini:


KLIK DISINI

Setelah masuk ke situs itu, masukkan web URL blog anda. Misal: www.younkhendra.blogspot.com
Setelah itu Klik "SUBMIT", dan beberapa saat kemudian timbul harga dari sebuah blog anda.

*****

Dan ada lagi situs yang bisa mengecek umur dari sebuah domain. Dari situs itu, kita bisa tahu sudah berapa tahun berdirinya domain-domain yang sudah lama eksis di dunia internet. Misalkan kompas.com atau gatra.com dan lain-lain dech. Silahkan kunjungi situs ini:


KLIK DISINI

Setelah masuk ke situs itu, kemudian anda menuliskan domain yang ingin anda ketahui berapa umur domain tersebut. Tetapi, INGAT jangan ikut melampirkan "www" pada penulisan domain yang akan anda cek. Misal, anda memasukkan domain kompas; maka penulisannya adalah kompas.com dan dilanjutkan dengan Klik "SUBMIT".

Tidak berapa lama, akan keluar umur dari domain tersebut dan sejak tahun berapa domain tersebut berdiri.

:z Selamat mencoba. :z

Sepakbola Dan Globalisasi

Siapa yang bisa menyangkal bahwa sepakbola adalah permainan terpopuler di dunia sekarang ini? Cita rasa yang terkandung dalam sepakbola tiada batas. Sepakbola kadang juga disebut sebagai bahasa universal dalam segala bidang. Namun, apabila kita menganalisis lebih dalam kajian sepakbola global yang sekarang ini, maka kita akan menemukan telah terjadi degradasi dalam sepakbola itu sendiri.

Dimulai dari lahirnya oligarki baru dalam sepakbola, industrialisasi instan, kapitalisme modern, hingga globalisasi. Dalam tulisan ini, saya bahas dulu makna dari globalisasi. Menurut para kalangan, Globalisasi adalah pasar yang meng-global, atau kapitalisme global. Pasar bukanlah konsep netral, tetapi nama lain dari kapitalisme. Kalau dulu bernama kapitalisme internasional, sekarang berubah nama menjadi kapitalisme global, karena secara kuantitatif telah membesar secara luar biasa.

Globalisasi sepakbola, telah membawa dampak yang signifikan terhadap sepakbola itu sendiri. Baik dampak positif, maupun dampak negatif. Dampak positifnya adalah, kita (selaku penikmat bola) disuguhkan pertandingan yang indah dan berkualitas. Namun, di sisi lain membawa dampak negatif yakni entitas sepakbola mengalami penurunan. Hal ini bukan isapan jempol belaka, tanpa kita bayangkan setiap hari sabtu dan minggu (di saluran TV RCTI, Trans7, TVone ataupun TV kabel berbayar) menayangkan pertandingan sepakbola secara berkala. Bahkan, kalau edisi UCL (Uefa Champions League) dipertandingkan, maka menambah jadwal nonton penggila/penikmat bola. UCL selalu digelar pada midweek yakni hari rabu dan dari kamis (dini hari di Indonesia).

Sepakbola telah menjelma menjadi suatu kebutuhan dalam diri penikmatnya, dan hal ini dimanfaatkan secara baik oleh kaum kapitalisme modern. Saya tidak menampik bahwa sejauh ini, globalisasi juga-lah yang menjadikan olahraga kulit bundar ini menjadi olaharaga familiar di jagad raya.

Itulah sepakbola, artian dalam universal mencakup semua pihak. Sepakbola dihadapkan pada dilema yang tidak ada habisnya. Di satu sisi, sepakbola merasa bangga dengan kepopulerannya namun, di sisi yang lain secara bersamaan menyebabkan degradasi terhadap permainan sepakbola itu sendiri.

Senyum Euy

Hukum Resiprokal

"Smile and The World Will Smile to U"

"Cry and You will Cry Alone"

Dahulu, di sebuah desa kecil yang terpencil, ada sebuah rumah yang dikenal dengan nama "Rumah Seribu Cermin".

Suatu hari seekor b**i kecil sedang berjalan-jalan di desa itu dan melintasi "Rumah Seribu Cermin". Seekor **** tertarik pada rumah itu dan memutuskan untuk masuk melihat-lihat apa yang ada di dalamnya.

Sambil melompat-lompat ceria ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Telinga terangkat tinggi-tinggi. Ekornya bergerak-gerak secepat mungkin. Betapa terkejutnya ia ketika masuk ke dalam rumah, ia melihat ada seribu wajah ceria ****-**** kecil dengan ekor yang bergerak-gerak cepat.

Ia tersenyum lebar, dan seribu wajah **** kecil itu juga membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat. Ketika ia meninggalkan rumah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, "Tempat ini sangat menyenangkan, suatu saat saya akan kembali mengunjungi sesering mungkin."

Sesaat setelah **** itu pergi, datanglah **** kecil yang lain. Namun, **** yang satu ini tidak seceria ****** sebelumnya. Ia juga memasuki rumah itu. Dengan perlahan ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu. Ketika berada di dalam, ia terkejut melihat ada seribu seribu wajah ****** yang muram dan tidak bersahabat. Segera saja ia menyalak keras-keras, dan dibalas juga dengan seribu gonggongan yang menyeramkan.

Ia merasa ketakutan dan keluar dari rumah itu sambil berkata pada dirinya sendiri, "Tempat ini sungguh menakutkan, saya takkan pernah mau kembali ke sini lagi."

*******

Sepenggal cerita di atas memberikan gambaran kepada kita tentang wajah yang ada di dunia ini. Yang kita lihat adalah cermin gambaran dan kesan dari wajah kita sendiri.

Apabila kita mengesankan keramahan kepada orang lain, maka orang-orang yang kita temui akan tampak ramah, bahkan dunia pun akan tampak ramah. Tapi, apabila dunia terasa suram, mungkin itu karena kesan wajah yang kita berikan adalah menampilkan kemuraman. Itulah yang disebut dengan Hukum Timbal Balik (resiprokal)

Wajah bagaimanakah yang tampak pada orang-orang yang Anda jumpai?


Wajah yang kita lihat itu sebenarnya adalah gambaran dari wajah kita sendiri di
mata orang lain.


Faith makes all
things possible.